Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pemilik Tambang Emas Raksasa No.1 Dunia Ternyata Ada di Indonesia.

INDONESIA,  Kontak24jam.Net - Komoditas tambang Indonesia menjadi salah satu andalan negara dalam membawa penerimaan negara yang melonjak signifikan. Bahkan, realisasi pendapatan negara dari sektor pertambangan mencapai Rp155,75 triliun pada 2022.


Di kutip  CNBC Indonesia Minggu (27/08/23) bahwa sektor ini, timah dan nikel tercatat menjadi keunggulan Indonesia dalam hal cadangan terbesar di dunia. Sedangkan untuk emas, Indonesia tercatat sebagai pemilik cadangan terbesar ke-6 di dunia.


Meski hanya menduduki posisi 6 dalam cadangan emas, namun Indonesia tercatat sebagai pemilik tambang emas terbesar no.1. Tambang ini sendiri dimiliki oleh Holding BUMN Pertambangan MIND ID.


Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, anak usaha MIND ID yang bergerak dalam pertambangan emas antara lain ada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Freeport Indonesia.


Selain emas, MIND ID juga menempati peringkat ke-4 sebagai produsen bijih nikel terbesar dunia, tambang terbesar ke-3 di dunia, dan produsen timah terbesar ke-2 dunia.


"Grup MIND ID beroperasi di 17 provinsi di Indonesia dan secara global menempati peringkat ke-4 sebagai produsen bijih nikel terbesar di dunia, tambang emas terbesar ke-1 di dunia, tambang tembaga terbesar ke-3 di dunia, dan produsen timah terbesar ke-2 di dunia," ujar Hendi dikutip Sabtu (26/8/2023).


Dengan besarnya tambang itu, Hendi mengungkap pihaknya juga akan mengamankan berbagai mineral lain seperti lithium yang berguna untuk bahan baku baterai kendaraan listrik.


Di sisi lain, Hendi tak menampik bila ada gangguan atau kekurangan pasokan mineral, maka ini bisa berdampak pada melonjaknya harga komoditas dan bisa menghambat pengembangan produk energi ramah lingkungan.



Guna mencegah menipisnya pasokan, pihaknya pun akan terus menggencarkan eksplorasi tambang, sehingga pada akhirnya bisa menjaga ketersediaan berbagai macam mineral.



"MIND ID saat ini sedang melakukan gerakan eksplorasi yang agresif untuk memperhatikan rasio penggantian cadangan," pungkasnya.

(Sumber :  CNBC Indonesia)


Posting Komentar

0 Komentar