Unordered List

6/recent/ticker-posts

Mardani H Maming Menjadi Kiblat Bagi Anak Muda Dalam Berdunia Usaha.

 

BANDA ACEH, Kontak24jam.Net  – Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H Maming melantik Ridha Mafdhul atau yang akrab disapa Gidong sebagai Ketua HIPMI Aceh periode 2022-2025, Rabu (2/2/22) malam lalu  di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh.

Dalam kepengurusan tersebut, posisi Sekretaris dijabat oleh Said Rizqi Saifan, dan Bendahara oleh David Mohry.

Gidong terpilih secara aklamasi dalam musda yang digelar pada hari dan tempat yang sama. 

Alumni Teknik Sipil USK ini resmi menggantikan ketua sebelumnya, Rizky Syahputra.

Gidong sendiri merupakan pengurus sebelumnya yang menduduki posisi Sekretaris Umum.

Ridha Mafdhul dalam sambutannya mengatakan, Hipmi Aceh siap bersinergi dengan pihak manapun untuk kemajuan ekonomi Aceh.

Ia mengatakan, kepengurusan organisasi di bawah kepemimpinannya siap untuk mengembangkan sektor UMKM dan melahirkan pengusaha muda yang baru.

"Apalagi tahun depan, pemerintah akan menghapus tenaga kontrak. Di Aceh bahkan ada lima ribu lebih tenaga kontrak dan ini akan melahirkan pengangguran baru, " kata Ridha. 

Ia menerangkan, HIPMI  siap bekerja keras mewujudkan Aceh yang lebih baik. Ia pun beharap dukungan dari semua pihak. 

Sementara itu, Mardani H Maming mendorong anak-anak muda terus berkecimpung dalam dunia usaha.

Sehingga ke depan akan ada pemuda-pemuda Aceh yang muncul sebagai pengusaha nasional.

Untuk diketahui. Mardani H Maming menjadi kiblat anak muda dalam berdunia usaha.  

Sebab, di usianya masih 40 tahun, ia sudah memiliki gurita bisnis di Kalimantan, mulai tambang, pelabuhan, logistik, hingga jasa penyewaan jet.

Gubernur Aceh diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan, Mawardi mengharapkan, pengurus HIPMI Aceh untuk dapat terus menebarkan semangat berwirausaha kepada generasi milenial yang ada di Bumi Serambi Mekkah. 

"Ini penting menjadi agenda bersama, mengingat generasi milenial dan generasi Z mendominasi penduduk Aceh , " papar Mawardi. 

Mawardi menerangkan, masa depan pembangunan Aceh ada di tangan generasi milenial.

Soalnya, sesuai sensus penduduk 2020, penduduk Aceh tercatat sebanyak 5,27 juta jiwa.

Generasi milenial tercatat sebanyak 26,29 persen dari jumlah penduduk, sementara generasi Z sebanyak 30,29 persen dari jumlah penduduk.

"Karena itu, penting kiranya generasi tersebut memiliki latar belakang yang kompeten, salah satunya sebagai wirausaha, " kata Mawardi. 

Mawardi menjelaskan, wilayah Aceh yang luas dengan potensi sumber daya alam melimpah membutuhkan pemuda-pemuda tangguh, dan entrepreneur sejati yang mampu membantu pemerintah dalam mengelolanya.

“Tentu dengan sentuhan-sentuhan baru di bidang teknologi, informasi dan menambah nilai ekonomis,” pungkasnya.(Red)

Penulis : Heriyanto

Posting Komentar

0 Komentar