Unordered List

6/recent/ticker-posts

Pengusaha Batubara Di Indonesia Tahun 2023 Semakin Menggila.

 
Kontak24jam.Net - Pengusaha batu bara memperkirakan produksi batu bara RI pada 2023 ini akan semakin meningkat dibandingkan produksi pada 2022 lalu. Padahal, produksi batu bara pada 2022 sudah melampaui target atau bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Dikutip dari CNBC Indonesia Pada Kamis (05/01/23)  berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (30/12/22), produksi batu bara RI tercatat telah mencapai 671,75 juta ton atau melampaui dari target tahun ini yang dipatok sebesar 663 juta ton. Jumlah ini bahkan diperkirakan masih akan terus meningkat karena masih terus diperbarui.

CEO PT Arutmin Indonesia Ido Hutabarat mengatakan, pihaknya memperkirakan produksi batu bara RI pada 2023 ini akan naik 10% dibandingkan realisasi produksi pada 2022.

Hal ini dipicu oleh sejumlah alat berat yang bakal banyak berdatangan setelah dipesan pada tahun lalu. Selain itu, cuaca pada 2023 juga diperkirakan tidak akan sebasah pada 2022 lalu.

"Jadi diperkirakan Indonesia produksi batu baranya akan meningkat tinggi, saya perkirakan naik 10% karena alat baru yang dipesan 2022 banyak datang 2023. Dan jika curah hujan lebih kering di 2023, maka akan dukung produksi di Indonesia. Saya optimistis produksi batu bara Indonesia akan lebih dari 650 juta ton, naik 10%," paparnya kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Rabu (04/01/23).

Plh Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Djoko Widajatno juga memperkirakan produksi batu bara pada 2023 ini bisa semakin meningkat.

Bahkan, diharapkan target produksi batu bara sebesar 694 juta ton pada 2023 ini seperti yang telah diungkapkan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM, bisa tercapai.

Namun demikian, menurutnya itu bisa tercapai bila ketersediaan kapal tongkang batu bara mencukupi, cuaca lebih kering, dan ombak laut lebih jinak.

"Sementara ini kalau memang kita lihat keadaan ramalan cuaca tahun depan lebih kering dan tentunya di laut juga lebih jinak. Ombknya lebih jinak, sehingga tongkang bisa operasi optimal. Yang menjadi masalah adalah apakah mudah mendapatkan tongkang? Itu yang menjadi pertanyaan," tuturnya.

"Tongkang, saya rasa tersedia terbatas, sehingga kita perlu siapkan tambahan-tambahan seperti tadi kalau pesan butuh 2 tahun alat-alat itu, sehingga tahun depan 2023 mudah-mudahan bisa menjadi kenyataan bahwa produksi bisa mencapai 650 juta + 10%, kalau kita lihat ramalan Dirjen (Minerba) diharapkan bisa lebih 694 juta ton," paparnya.

Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria mengatakan, pemerintah menargetkan produksi batu bara RI pada 2023 mencapai 694 juta ton.

Peningkatan target produksi batu bara ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan batu bara untuk domestik, baik untuk sektor kelistrikan maupun non kelistrikan.

"Rencana produksi batu bara tahun 2023 sebesar 694 juta ton. Karena kebutuhan domestik meningkat," ungkapnya Kepada awak media.

Dia menyebut, kebutuhan batu bara untuk domestik pada 2023 bisa mencapai 209,8 juta ton, naik 26,7% dari target tahun 2022 sebesar 165,7 juta ton.

Perkiraan kebutuhan domestik pada 2023 tersebut terdiri dari kebutuhan batu bara untuk kelistrikan 161 juta ton dan non kelistrikan sebesar 48,8 juta ton. (her)

Posting Komentar

0 Komentar